Dalam beberapa tahun terakhir, dunia fashion rajazeus memandang gelombang baru inovasi berasal dari Timur Tengah: Hijab Couture. Desainer Arab sudah mengubah hijab—yang dulunya diakui sebagai simbol religius semata—menjadi karya seni fashion tinggi yang memukau dunia. Dari Dubai hingga Riyadh, hijab kini jadi pusat perhatian di runway internasional, dipadukan bersama elegan bersama gaun-gaun mewah, brokat emas, dan kain-kain mewah.
Artikel ini akan membahas:
- Sejarah perkembangan hijab sebagai bagian dari fashion modern
- Desainer Timur Tengah yang memimpin revolusi hijab couture
- Pengaruh hijab couture pada industri fashion global
- Tantangan dan masa depan fashion muslimah
1. Dari Simbol Religius ke Fashion Statement
A. Hijab dalam Budaya & Sejarah Islam
Hijab secara tradisional dipakai sebagai bentuk ketaatan religius dan identitas budaya. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, hijab telah berevolusi menjadi ekspresi gaya pribadi yang dipengaruhi oleh:
-
Perkembangan industri modest fashion
-
Munculnya influencer hijab di media sosial
-
Dukungan dari selebriti muslimah global
B. Lahirnya Konsep “Hijab Couture”
Istilah “hijab couture” pertama kali populer di awal 2010-an, ketika desainer Timur Tengah mulai menggabungkan:
✔ Material mewah (sutra, tulle, lace)
✔ Teknik bordir rumit (zardozi, payet, kristal Swarovski)
✔ Siluet modern (oversized drape, cape hijab, turban style)
2. Desainer Timur Tengah yang Memimpin Revolusi
A. Elie Saab (Lebanon) – Raja Hijab Red Carpet
-
Dikenal dengan gaun malam + hijab sutra yang dipakai selebriti seperti Queen Rania of Jordan.
-
Koleksi khusus bridal hijab dengan renda dan mutiara.
B. Amal Al Raisi (Oman) – Ahli Hijab Modern
-
Menggabungkan warna bold & struktur geometris.
-
Brand-nya, “Amal’s Closet”, viral di TikTok.
C. Huda Al Nuaimi (UAE) – Ratu Hijab Mewah
-
Koleksi “Golden Hijab” menggunakan benang emas 24K.
-
Kliennya termasuk keluarga kerajaan UAE.
D. Dian Pelangi (Indonesia) – Kolaborasi dengan Desainer Arab
-
Membawa warna cerah & motif budaya Nusantara ke pasar Timur Tengah.
3. Hijab Couture di Panggung Global
A. Dubai Fashion Week sebagai Pusat Hijab Couture
-
Event seperti Dubai Modest Fashion Week menarik perhatian Vogue & Harper’s Bazaar.
-
Koleksi “Modest Haute Couture” oleh desainer Arab sering menjadi sorotan.
B. Dukungan Selebriti Internasional
-
Gigi Hadid pernah memakai hijab stylis untuk editorial majalah.
-
Huda Kattan (founder Huda Beauty) mempopulerkan hijab glamor.
C. Kolaborasi dengan Brand Luxury
-
Dolce & Gabbana meluncurkan koleksi hijab & abaya (2016).
-
Chanel memamerkan hijab dalam show Middle East-exclusive.
4. Tantangan & Masa Depan Hijab Couture
A. Kritik dari Kalangan Konservatif
-
Beberapa pihak menganggap hijab couture terlalu glamor & melenceng dari nilai kesederhanaan.
B. Komersialisasi vs Makna Religius
-
Apakah hijab couture hanya untuk kalangan elit?
-
Brand fast fashion seperti Zara & H&M mulai menjual hijab terjangkau.
C. Inovasi Masa Depan
-
Smart hijab dengan teknologi wearable (contoh: hijab pendingin di UAE).
-
Sustainable hijab dari bahan daur ulang.
Kesimpulan
BACA JUGA: Fashion Show Terbaik Tahun Ini: Koleksi yang Bikin Terkesima
Hijab couture sudah perlihatkan bahwa fashion dan faith bisa berjalan beriringan. Desainer Timur Tengah tidak cuma menciptakan tren, tetapi juga memberi ruang bagi muslimah untuk berekspresi tanpa meninggalkan identitasnya.